Keberadaan indoor plant akhir-akhir ini menjadi daya tarik sendiri bagi kita. Masih melekat dalam pikiran kita bagaimana sebuah tanaman yang bernama Anthurium menjadi primadona tanaman hias di Indonesia. Harga yang selangit sangat menguntungkan bagi yang memilikinya.
Memang
tidak bisa dipungkiri, tanaman indoor sangat digemari di masyarakat.
Bukan hanya ‘kecantikan’ setiap jenis tanamannya, tapi juga sebagai
solusi tepat jika kita memiliki lahan yang terbatas. Nah, pada postingan
kali ini saya hanya membahas pemilihan pot untuk indoor plant. Berikut
ini adalah beberapa jenis pot beserta ulasan kelebihan dan kekurangannya.
Pot Tanah Liat
Pot
jenis ini sangat banyak digunakan. Bahkan nenek moyang kita sudah
membuatnya beratus tahun yang lalu. Pot yang semakin beragam ini mulai
yang kecil hingga super besar menjadi pilihan menarik bagi hobiis yang
suka dengan pot. Selain sebagai wadah tanaman pot, tipe pot ini dengan
ukuran raksasa sering digunakan sebagai pelengkap water feature sebagai point of interest pada area tertentu.
Ada beberapa kelebihan dari pot tanah
liat. Diantaranya mempunyai pori yang bisa mengeluarkan air yang terlalu
banyak, suhu yang relatif kecil di dalam media potnya, tidak berat
(kecuali pot berukuran besar), hingga harga yang relatif murah.
Kekurangan dari pot ini adalah mudah retak atau pecah.
Pot Plastik
Kekurangan dari pot tanah liat bisa
diatasi dengan pot jenis ini. Pot berbahan dasar plastik punya kelebihan
seperti kuat dan awet, harga lebih murah, beragam warna, corak, dan
bentuk serta ukuran yang lebih beragam.
Memang
pot plastik sudah menjadi pilihan beberapa pecinta tanaman pot, bahkan
sobat sendiri mungkin punya pot plastik ini. Namun kekurangan dari pot
ini adalah tidak adanya pori-pori untuk mengeluarkan air serta sirkulasi
udara yang kurang lancar. Efek yang sangat mungkin terjadi adalah suhu
di dalam pot akan naik.
Pot Keramik
Bahan dasar pembuat pot lainnya adalah
keramik. Selain bentuk, warna, corak yang beragam serta bahan dasar yang
kuat, pot jenis ini juga sering digunakan untuk wadah menanam tanaman
pot.
Kelemahan
dari pot ini adalah tidak adanya pori-pori yang dapat mengeluarkan air,
suhu yang tinggi di dalam pot, serta berat pot yang menjadi kendala
dalam memindahkannya pada area yang diinginkan.
Pot Kaleng
Pot
kaleng? Benar pot kaleng juga tidak asing lagi. Waktu saya kecil juga
punya pot ini. Selain mudah membuatnya, kita juga mudah untuk mencari
bahan ini seperti kaleng susu, kaleng makanan, dan masih banyak lagi.
Dalam perkembangannya pot kaleng ini
makin banyak corak, warna, bahkan bentuk yang lucu dan menggemaskan bisa
menjadi pilihan kita dalam memilih pot. Kekurangannya adalah sama
dengan jenis pot keramik dan pot plastik. Tidak ada pori-pori serta suhu
yang tinggi di dalam media.
Pot Kaca
Pot
kaca seperti halnya akuarium di rumah kita. Bahan yang tembus pandang
ini sudah banyak kreasinya. Bahkan pot ini sudah punya media sendiri
untuk menanam tanaman pot. Seperti sebelumnya, pot kaca tidak mempunyai
pori-pori, dan suhu yang tinggi dan akar tanaman yang terlihat menjadi
pemandangan yang kurang enak dilihat. Media tanam yang bagus untuk pot
jenis ini adalah Hidrogel.
Hidrogel adalah media tanam tanaman pot
yang terbaru. Hidrogel mempunyai warna dan bentuk yang beragam. Selain
itu dengan hidrogel kita juga jarang sekali menyiram tanaman kita karena
kandungan air yang ada pada hidrogel berguna untuk menyiram tanaman
kita yang ada di dalam pot kaca tersebut.
Pot Kayu atau Bambu
Yang
terakhir adalah pot kayu atau bambu. Kedua jenis bahan ini mempunyai
kelebihan tampilan yang natural dibandingkan dengan pot dengan bahan
lainnya. Pot berbahan bambu anyaman sangat cocok sebagai wadah bagi
tanaman yang mempunyai bentuk yang besar. Namun kekurangan dari bahan
ini adalah mudah lapuk dan rusak.
Itulah beberapa macam bahan dasar pot.
Setelah membaca ulasan di atas tentu sobat bisa memilih sendiri pot
yang disukai dengan aneka ragam bahan dasar. Sepertinya banyak yang
ingin segera memiliki salah satu jenis pot di atas nihSumber bacaan: http://www.aquidea.com/pemilihan-pot-untuk-tanaman-indoor
0 komentar:
Posting Komentar